PENYELESAIAN OPERASI MATRIKS UNTUK MEMPEROLEH SISTEM PERSAMAAN LINEAR
Oleh
Sulis Setiyawati
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
Abstrak
Operasi dalam matriks dapat dibagi menjadi tiga yaitu penjumlahan, pengurangan, dan perkalian. Suatu matriks A dan B dapat dijumlah, dikurang atau dikalikan jika banyak kolom matriks A sama dengan banyak baris matriks B.
1. Pendahuluan
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering berhadapan dengan masalah matematika. Dengan mengubahnya kedalam bahasa atau persamaan matematika maka persoalan tersebut lebih mudah diselesaikan. Tetapi terkadang suatu persoalan sering kali memuat lebih dari dua persamaan dan beberapa variabel, sehingga kita mengalami kesulitan untuk mencari hubungan antara variabel-variabelnya. Matriks, pada dasarnya merupakan suatu alat yang cukup ampuh untuk memecahkan persoalan tersebut. Dengan menggunakan matriks memudahkan kita untuk membuat analisa-analisa yang mencakup hubungan variabel-variabel dari suatu persoalan.

2. Pembahasan
2.1 Pengertian Matriks
Matriks adalah kumpulan bilangan-bilangan atau elemen-elemen yang berbentuk persegi panjang yang diatur dalam baris dan kolom. Susunan elemen ini diletakkan dalam tanda kurung ( ) atau kurung siku [ ]. Elemen-elemen dapat berupa bilagan atau berupa huruf. Matriks di notasikan dalam huruf kapital, sedangkan elemennya ditulis dalam huruf kecil. Ukuran sebuah matriks dinyatakan dalam satuan ordo, yaitu banyaknya baris dan kolom dalam matriks tersebut.

Keterangan :
a11, a12, ....= Elemen atau bilangan
𝑚                = Baris
𝑛                 = Kolom
2.2 Jenis-jenis Matriks
2.2.1 Berdasarkan ordonya, matriks di bagi menjadi beberapa jenis, yaitu :
a.       Matriks bujur sangkar atau pesergi adalah matriks yang memiliki jumlah baris ( 𝑚 ) dan jumlah kolom ( 𝑛 ) yang sama.
Contoh : B₂ₓ₂ =
b.      Matriks baris adalah matriks yang hanya memiliki satu baris tetapi memiliki beberapa kolom. Matriks ini ordonya adalah 1 x 𝑛 dimana 𝑛 harus lebih besar dari 1.
Contoh : C₁ₓ₃ = [ 1     3     5 ]
c.       Matriks kolom adalah matriks yang hanya memiliki satu baris tetapi memiliki beberapa kolom. Matriks ini ordonya adalah 𝑚 x 1 dimana 𝑚 harus lebih besar dari 1.
Contoh : D₃ₓ₁ =

d.      Matriks mendatar adalah matriks yang jumlah kolomnya lebih banyak dari jumlah barisnya.
Contoh : E₃ₓ₅ =
e.       Matriks tegak adalah matriks yang jumlah barisnya lebih banyak dari jumlah koomnya.
Contoh : G₃ₓ₂ =


2.2.2 Berdasarkan pola elemen-elemennya, matriks dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu :
a.   Matriks nol adalah matriks berordo m x n yang elemen-elemennya bernilai nol.
      Contoh : I₂ₓ₂ =
b.   Matriks diagonal adalah matriks persegi yang elemen-elemennya bernilai nol kecuali diagonal utamanya.
      Contoh : F₃ₓ₃ =
c.   Matriks identitas adalah martriks persegi yang elemen diagonal utamanya bernilai satu dan elemen lainnya bernilai nol.



            Contoh : H₃ₓ₃ =
d.      Matriks segitiga terdiri dari dua jenis yaitu matriks segitiga atas dan matriks segitiga bawah. Matriks segitiga atas merupakan matriks yang elemen-elemen di bawah diagonal utamanya bernilai nol. Matriks segitiga bawah merupakan matriks yang elemen-elemen di atas diagonal utamanya bernilai nol.
Contoh :
 A₃ₓ₃ = → matriks segitiga atas
B₃ₓ₃ =  matriks segitiga bawah
e.       Matriks simetri adalah matriks bujur sangkar dimana elemen yang ada di atas dan dibawah diagonal utamanya memiliki susunan nilai yang sama.
Conyoh : D₃ₓ₃ =
f.       Matriks skalar adalah matriks yang elemen-elemen pada diagonal utamanya sama dan elemen lain bernilai nol.
Contoh : G₃ₓ₃ =
g.      Matriks transpose adalah matriks yang diperoleh dari matriks sebelumnya dengan mengubah baris menjadi kolom dan kolom menjadi baris.
Contoh : H =
               H =
2.3 Operasi Matriks
a.       Penjumlahan dan pengurangan matriks
            Matriks dapat dijumlah atau dikurang jika memiliki ordo yang sama.
1.      Penjumlahan
A=       B =
A + B =
2.      Pengurangan
A – B = 
  1. Perkalian matriks
Dua matriks A dan B dapat dikalikan jika banyak kolom matriks A sama dengan banyak baris matriks B.
A =

2.4 Determinan matriks
Penulisan suatu determinan matriks ditandai dengan kurung | |, misalkan determinan matriks A ditulis |A|.
Metode penghitungan determinan, diantaranya :
  1. Determinan matriks
Misalnya : A =
|A| = 𝑎*𝑏 –c*d
b.      Determinan matriks ( sarrus )


2.5 Penyelesaian persamaan linear dengan matriks
      Metode eliminasi gauss
         Contoh :
          x + 2y + z = 6
          x + 3y + 2z = 9
          2x + y + 2z = 12
          Jawab :
a.       Merubah persamaan linear menjadi sebuah bentuk matriks


b.      Merubah matriks menjadi bentuk matriks eselon baris, sebelumnya perlu diketahui apa saja syarat matriks eselon baris, yaitu:
1.      Di setiap baris, angka pertama selain nol harus satu
                        (Contoh syarat 1)
2.      Jika ada baris yang semua elemennya nol, maka harus dikelompokkan di baris akhir dari matriks.

(Contoh syarat 2)
3.      Satu utama baris berikutnya berada dikanan satu utama baris diatasnya.
                                          (contoh syarat 3)
4.      Jika kolom yang memiliki nilai angka selain satu adalah nol maka matriks tersebut disebut eselon baris tereduksi.

                                                    (contoh syarat 4)
setelah mengetahui syarat-syaratnya, selanjutnya operasikan matriks tadi agar menjadi eselon baris.

Mencari nilai x, y, z dari matriks penyelesaian
Jadi, nilai x, y, dan z adalah 3, 0, 3
3.Penutup
Kesimpulan
Matriks adalah kumpulan bilangan atau elemen-elemen yang berbentuk persegi panjang yang diatur dalam baris dan kolom. Susunan elemen ini diletakkan dalam tanda kurung ( ) atau kurung siku [ ]. Matriks dapat dijumlah, dikurang, dan dikali jika matriks tersebut memiliki baris dan kolom yang sama atau memiliki ordo yang sama.
Daftar pustaka
id.wikipedia.org/wiki/aljabar_linear
Yuana, R. A. 2009.Khaznah Matematika 3 : untuk kelas XII SMA/MA Program Ilmu Pengetahuan. Sosial. Pusat pembukuan,Departemen Pendidikan Nasianal,Jakarta.