A.    Teori Belajar Konstruktivisme

Konstruktivisme adalah salah satu filsafat pengetahuan yang menekankan bahwa pengetahuan adalah bentukan (konstruksi) kita sendiri. Pengetahuan bukan tiruan dari realitas, bukan juga gambaran dari dunia kenyataan yang ada. Pengetahuan merupakan hasil dari konstruksi kognitif melalui kegiatan seseorang dengan membuat struktur, kategori, konsep, dan skema yang diperlukan untuk membentuk pengetahuan tersebut.Pengetahuan tidak bisa ditransfer begitu saja, melainkan harus diinterpretasikan sendiri oleh masing-masing orang.Pengetahuan ini bukan sesuatu yang sudah ada, melainkan suatu proses yang berkembang terus-menerus. Dalam proses itu keaktivan seseorang sangat menentukan dalam mengembangkan pengetahuannya.
Analisis saya terhadap teori konstruktivisme
Menurut pendapat saya mengenai teori konstruktivisme adalah guru tidak hanya memberikan pengetahuan kepada siswa, tetapi siswa juga harus berperan aktif membangun sendiri pengetahuan di dalam memorinya. Dalam hal ini, guru dapat memberikan kemudahan untuk proses ini, dengan memberi kesempatan kepada siswa untuk menemukan atau menerapkan ide – ide mereka sendiri, dan menggunakan strategi mereka sendiri untuk belajar. Jadi di dalam teori ini peserta didik harus membina sendiri pengetahuannya, mencari arti dari apa yang mereka pelajari dan merupakan proses menyelesaikan konsep dan idea-ide baru dengan kerangka berfikir yang telah ada dan dimilikinya.


B.   Teori Belajar Nativisme
Teori ini berpendapat bahwa perkembangan manusia itu telah di tentukan oleh faktor-faktor yang di bawa manusia sejak lahir, pembawaan yang telah terdapat pada waktu lahir itulah yang menentukan hasil perkembangannya. Menurut teori nativisme, pendidikan tidak dapat mengubah sifat-sifat pembawaan. Pendidikan yang tidak sesuai dengan bakat dan pembawaan anak didik tidak akan berguna untuk perkembangan anak itu sendiri. Bagi nativisme lingkungan sekitar tidak mempengaruhi perkembangan anak.

                   Analisis saya terhadap teori nativisme
Saya berpendapat bahwa dalam teori nativisme, pendidikan tidak bisa mengubah perkembangan seorang anak atau tidak mempunyai pengaruh sama sekali. Karena menurut teori ini baik buruknya seoang anak di tentukan oleh pembawaan sejak lahir. Dan peran pendidikan di sini hanya sebatas mengembangkan bakat saja. Jadi pendidikan yang tidak sesuai dengan bakat dan pembawaan anak didik tidak akan berguna untuk perkembangan anak itu sendiri.


C.   Teori Belajar Empirisme
Teori empirisme merupakan teori yang mementingkan stimulasi eksternal dalam perkembangan manusia. Teori ini mengatakan bahwa perkembangan anak tergantung pada lingkungan, sedangkan pembawaan anak yang dibawa semenjak lahir tidak dianggap penting. Tokoh utama aliran ini adalah John Lock seorang filsuf dari Inggris. Teori aliran ini mengatakan bahwa anak yang lahir ke dunia dapat diumpamakan seperti kertas putih yang kosong dan yang belum ditulisi, atau lebih dikenal dengan istilah “Tabularsa” (a blank sheet of paper). Menurut teori ini anak-anak yang lahir ke dunia tidak mempunyai bakat dan pembawaan apa-apa seperti kertas putih yang polos.



Analisis saya terhadap teori empirisme
Menurut pendapat saya anak  itu dapat dibentuk sesuai dengan keinginan orang dewasa yang memberikan warna dalam  pendidikannya. Dalam teori empirisme ini pendidikan memegang peranan yang sangat penting, karena pendidikan yang di terima oleh anak akan ia dijadikan sebagai pengalaman.
Dan aliran ini lebih mementingkan pengalaman yang diperoleh dari lingkungan. Sedangkan kemampuan dasar yang dibawa anak sejak lahir dianggap tidak menentukan.

D.   Teori Belajar Konvergensi
Tokoh teori konvergensi adalah William Sterm, seorang tokoh pendidikan dari Jerman. Teori konvergensi merupakan gabungan dari aliran nativisme dan empirisme. Teori ini berpendapat bahwa anak lahir di dunia ini telah memiliki bakat baik dan buruk, dan perkembangan anak selanjutnya akan dipenharuhi oleh lingkungan. Jadi faktor pembawaan dan lingkungan sama-sama berperan penting.

Analisis saya terhadap teori konvergensi

Menurut pendapat saya anak yang memiliki pembawaan baik dan didukung dengan lingkungan yang baik juga, maka akan semakin baik. Sedangkan bakat yang dibawa sejak lahir tidak akan berkembang dengan baik tanpa dukungan dari lingkungan yang sesuai dengan bakat tersebut. Sebaliknya, lingkungan yang baik tidak dapat menghasilkan perkembangan anak secara optimal jika tidak didukung oleh bakat baik yang dibawa anak..